tag:blogger.com,1999:blog-28252341268779098402024-02-22T07:24:25.146-08:00Achmad NurfauziAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/17315734313667402969noreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-2825234126877909840.post-85492961803181634152012-08-25T21:57:00.004-07:002012-08-26T00:57:49.173-07:00Penemuan Suntik Tanpa Jarum <div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin: 20px;"><table border="0" cellpadding="6" cellspacing="0" style="color: black;"><tbody>
<tr> <td class="alt2" style="border: 1px inset;"><div style="text-align: left;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5izKE9O4q7zX22w_oeQ8mL0Qh06Xk0Y2g1cUmYcVbYsspdZ2nMab6od1gV0hByzYaKLl0PpKfX4FSxpTktp0OBBk81LXXVXw0gXIqkjf6wiUhW-RWi5C6NWXu9UE1zImWUtiVS6fIjCVM/s1600/0toinqyz.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="210" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5izKE9O4q7zX22w_oeQ8mL0Qh06Xk0Y2g1cUmYcVbYsspdZ2nMab6od1gV0hByzYaKLl0PpKfX4FSxpTktp0OBBk81LXXVXw0gXIqkjf6wiUhW-RWi5C6NWXu9UE1zImWUtiVS6fIjCVM/s320/0toinqyz.png" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Jet Injector</td></tr>
</tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibbVjlhvCHsmyGUJrwZbLUxBtM-Qnap-DvZb_BvKdOEtzPAkS__O4gr2UHjPsFoAIgGYzwIwY9N44oH6Fgfac0sNDOf-TaPzWMVoWUqxA-Ob7GL1VFklKr_1mJHqWc3sJdIEq57fEgvRuu/s1600/iuxu9khm.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div><div><div style="margin: 5px;"><div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;"><i><span style="font-weight: bold;">Jarum Suntik Biasa Dengan Jet Injector</span></i><input onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Hide'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'Show'; }" style="font-size: 10px; margin: 0px; padding: 0px; width: 60px;" type="button" value="Show" /></div><div class="alt2" style="border: 1px inset; margin: 0px; padding: 6px;"><div style="display: none;"><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibbVjlhvCHsmyGUJrwZbLUxBtM-Qnap-DvZb_BvKdOEtzPAkS__O4gr2UHjPsFoAIgGYzwIwY9N44oH6Fgfac0sNDOf-TaPzWMVoWUqxA-Ob7GL1VFklKr_1mJHqWc3sJdIEq57fEgvRuu/s1600/iuxu9khm.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="231" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibbVjlhvCHsmyGUJrwZbLUxBtM-Qnap-DvZb_BvKdOEtzPAkS__O4gr2UHjPsFoAIgGYzwIwY9N44oH6Fgfac0sNDOf-TaPzWMVoWUqxA-Ob7GL1VFklKr_1mJHqWc3sJdIEq57fEgvRuu/s320/iuxu9khm.jpg" width="320" /></a></div><br />
</div></div></div></div><br />
<div style="text-align: justify;">Ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) membuat perangkat suntik untuk menyuntikkan obat tanpa menggunakan jarum. Caranya adalah dengan membuat cairan menembus kulit dalam kecepatan suara. Alat ini akan membuat vaksinasi di klinik dokter jadi tidak menyakitkan dan lebih cepat.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Alat ini dapat diprogram untuk memberikan obat dalam berbagai dosis dan kedalaman. Teknologi ini dapat membantu mengurangi risiko cedera akibat jarum suntik.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat atau CDC memperkirakan bahwa ada 385.000 petugas kesehatan di rumah sakit yang tanpa sengaja tertusuk jarum suntik setiap tahun.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Alat suntik tanpa jarum ini juga dapat membantu agar pasien lebih patuh terhadap pengobatan karena kebanyakan pasien berusaha menghindari jarum suntik.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">"Jika takut dengan jarum suntik dan harus sering menyuntik diri sendiri, pasien seringkali tidak patuh menjalani pengobatan. Menurut kami, teknologi ini akan sangat bermanfaat bagi orang yang fobia terhadap jarum," kata Catherine Hogan, ilmuwan di Departemen Teknik Mesin MIT seperti dilansir Phys.org, Jumat (25/5/2012).</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Beberapa puluh tahun terakhir, para ilmuwan telah mengembangkan berbagai alternatif untuk mengurangi pemakaian jarum suntik. Contohnya adalah koyo nikotin nikotin yang secara perlahan melepaskan obat lewat kulit. Tetapi koyo ini hanya dapat melepaskan molekul obat dalam jumlah kecil dan terbatas.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Seiring banyaknya pembuatan obat berbahan dasar protein, para peneliti berusaha mengembangkan teknologi baru yang mampu mengantarkan obat seperti tanpa jarum, salah satunya adalah jet injector.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Alat ini dapat memasukkan obat berkecepatan tinggi untuk menembus kulit. Namun alat ini hanya dapat menyemburkan obat dalam dosis dan kedalaman yang sama.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Maka, tim dari MIT yang dipimpin oleh Ian Hunter berhasil merekayasa sistem jet injector agar dapat memberikan dosis dan kedalaman suntikan yang dapat dikontrol.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Alat ini dibuat dengan mekanisme yang disebut aktuator Lorentz force, yaitu sebuah magnet kecil yang dikelilingi oleh kumparan kawat yang melekat pada piston di dalam ampul obat.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Ketika alat ini digunakan, kumparan berinteraksi dengan medan magnet untuk menghasilkan kekuatan yang mendorong piston ke depan, mendorong obat dengan tekanan dan kecepatan yang sangat tinggi, hampir sama dengan kecepatan suara lewat saluran selebar belalai nyamuk.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Kecepatan kumparan dan kecepatan pemberian obat ini dapat dikontrol. Dalam sebuah pengujian, beberapa jenis kulit mungkin memerlukan tekanan yang berbeda untuk memberikan volume obat yang memadai dan kedalaman suntikan yang diinginkan.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">"Jika ingin menembus kulit bayi untuk memberikan vaksin, saya tidak perlu memberikan tekanan sebanyak yang diperlukan untuk kulit saya. Kami dapat menyesuaikan tekanan untuk memberikan vaksin pada bayi dan itulah kelebihan dari perangkat ini," kata Hogan.</div><br />
</td></tr>
</tbody></table></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17315734313667402969noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-2825234126877909840.post-89114862385137916202012-08-25T12:01:00.008-07:002012-08-26T00:57:33.961-07:00Cara Ampuh Menghilangkan Kebiasaan Ngiler Saat Tidur<h2 class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menghilangkan Kebiasaan Ngiler</span></h2><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWbLeK7-BRBARhhOrkAURm16NZrZVlYHBtjfW8PaqKy5Dvcql60c3RAhndNrcxgVKeapGzduAt-3YyaFLNetINrq6oTDj1R0Lp741bfnRsGnL4OLzUf7H7pz_pPC50f-KHWsAcMgVgdZr4/s1600/ngiler1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWbLeK7-BRBARhhOrkAURm16NZrZVlYHBtjfW8PaqKy5Dvcql60c3RAhndNrcxgVKeapGzduAt-3YyaFLNetINrq6oTDj1R0Lp741bfnRsGnL4OLzUf7H7pz_pPC50f-KHWsAcMgVgdZr4/s320/ngiler1.jpg" width="320" /></a></div><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Ngiler, mengiler atau disebut dengan sialorrhea, yaitu suatu kondisi yang sudah dan sedang dialami oleh jutaan orang entah anak-anak atau dewasa setiap malamnya yang terjadi saat sedang istirahat ataupun bermimpi. Salah satu penyebab seseorang ngiler saat tidur adalah akibat mulut yang kering sehingga memicu produksi air liur berlebih.</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b><i>Penyebab Ngiler Saat Tidur</i></b><br />
<br />
<b>1. Tidur dengan mulut terbuka.</b> Tidur dengan kondisi seperti ini menyebabkan mulut kering lebih cepat karena kelembaban dari mulut hilang. Hal ini memicu air liur yang ada di dalam mulut untuk keluar, sehingga membuat orang mengiler.<br />
<b>2. Efek samping dari obat yang dikonsumsi.</b> Beberapa obat terkadang memiliki efek samping seperti mulut kering atau menyebabkan adanya gangguan pada kelenjar yang bertugas memproduksi air liur.<br />
<b>3. Adanya masalah pada gigi</b>, seperti infeksi pada gigi atau gusi orang tersebut yang mempengaruhi air liur.</span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>4. Memiliki anatomi mulut yang tidak normal</b>, seperti lidah yang terlalu besar, gigi yang terlalu rapat atau pembesaran kelenjar limpa.</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
<br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><i><b>Cara Mengatasi / Mengobati Kebiasaan Ngiler Saat Tidur.</b></i><br />
<br />
Untuk mengatasinya seseorang harus mengetahui terlebih dahulu apa penyebab ia mengiler saat tidur. Cara terbaik untuk mengurangi kondisi ini adalah dengan menghindari posisi tidur miring, karena posisi ini akan mendorong rahang untuk terbuka sehingga menyebabkan mulut terbuka saat tidur. Jika penyebabnya adalah kondisi medis, maka tak ada salahnya untuk konsultasikan dengan dokter. Jika jumlah air liur yang dikeluarkan memang berlebihan, maka dokter akan meresepkan obat untuk mengurangi jumlah air air liur yang dihasilkan oleh kelenjar. Namun pemberian obat ini harus atas resep dokter karena bisa menyebabkan dehidrasi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
<br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">sumber : http://kaskus.co.id</span></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17315734313667402969noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2825234126877909840.post-82713636976808107082012-08-25T10:20:00.126-07:002012-08-26T00:56:57.053-07:00Reptil Terbesar di Bumi<h2><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">Reptil Terbesar di Planet Bumi Saat Ini</span></h2><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Reptil merupakan jenis hewan vertebrata (memiliki tulang belakang) dan berdarah dingin yaitu hewan dengan suhu tubuh yang sama dengan suhu lingkungan sekitarnya. Ukuran tubuh reptil memiliki variasi yang beragam, mulai dari yang berukuran kecil hingga berat 1 ton. Diwartakan Environmentalgraffiti, reptil telah ada sejak 300 juta tahun lalu. Hingga abad ke-20 ini, terdapat bentuk reptil dalam ukuran tubuh besar yang masih tersisa.</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Inilah reptil terbesar yang tersisa di Planet Bumi : </span><br />
<br />
</div><div style="margin: 20px;"><table border="0" cellpadding="6" cellspacing="0" style="color: black;"><tbody>
<tr> <td class="alt2" style="border: 1px inset;"><div style="text-align: left;"><div align="center" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>1. Saltwater Crocodile</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMUSSY1xMPX5gqIJWd5vdlcKJ5SdqZZtGF1FmiyDisTw3imC1B1VZ1BKB0YPJ4EAc5u8ZQqmN66jkZx7yVrZjnEB_b2NUXrL_sFDkTCIm6jbldcTs9etOTJ8aqjVguabXgYbGLUh6L4tU2/s1600/3698751_20120418111936.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="224" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMUSSY1xMPX5gqIJWd5vdlcKJ5SdqZZtGF1FmiyDisTw3imC1B1VZ1BKB0YPJ4EAc5u8ZQqmN66jkZx7yVrZjnEB_b2NUXrL_sFDkTCIm6jbldcTs9etOTJ8aqjVguabXgYbGLUh6L4tU2/s320/3698751_20120418111936.jpg" width="320" /></a></div></div><span style="font-family: Book Antiqua;"><span style="font-size: x-small;"></span></span><br />
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">Saltwater Crocodile atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan buaya air asin, merupakan reptil terbesar di dunia. Tumbuh dengan panjang lebih dari 6 meter (20 kaki). Buaya ini memiliki gigi raksasa yang diklaim dapat menghancurkan tengkorak sapi di rahang reptil tersebut. Bahkan, ada mood tertentu yang bisa membawa makhluk hidup buas ini untuk menyerang manusia.</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"></span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"></span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">Area populasi buaya ini hidup di wilayah Australia. Selain itu, buaya air asin juga berkembangbiak mulai dari Asia Tenggara hingga Australia. Dari namanya, diketahui buaya jenis ini juga bisa hidup di laut seperti yang pernah ditemukan di laut Jepang. Konon, eksistensi buaya ini telah ada atau lebih tua dari dinosaurus, sehingga buaya air asin mampu memberi informasi sekilas mengenai nenek moyang hewan raksasa yang pernah hidup di zaman prasejarah.</div></td></tr>
</tbody></table></div><div style="margin: 20px;"><table border="0" cellpadding="6" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td class="alt2" style="border: 1px inset;"><div style="text-align: left;"><div align="center" style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b> 2. Leatherback Sea Turtle</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzB0h5_4XSZkZRrXSJ9-_rGWSTKJ15Iml8cObxdNFRZ8iBoZffVoON9xJhQ83VqHAzw68eURFIuy8JNHKiIQDp3nBUjVDXepFEE7MKp2Z6Dp_yb-YBldPa0WNbIh19UQ12yZ4zKDbWPRQj/s1600/3698751_20120418105758.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="224" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzB0h5_4XSZkZRrXSJ9-_rGWSTKJ15Iml8cObxdNFRZ8iBoZffVoON9xJhQ83VqHAzw68eURFIuy8JNHKiIQDp3nBUjVDXepFEE7MKp2Z6Dp_yb-YBldPa0WNbIh19UQ12yZ4zKDbWPRQj/s320/3698751_20120418105758.jpg" width="320" /></a></div><div align="center" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b></b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div></div><span style="font-family: Book Antiqua;"><span style="font-size: x-small;"></span></span><br />
<div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Jenis Penyu raksasa ini memiliki ukuran panjang lebih dari 2 meter (7 kaki) dengan rentang sirip hampir 3 meter (8 kaki). Banyaknya jaringan lemak membuat jenis penyu ini hangat ketika menyelam di lautan hingga kedalaman 1.200 meter (4000 kaki). Penyu ini memakan jenis ubur-ubur, sayangnya hewan tersebut seringkali salah mengira bahwa apa yang dikonsumsinya ternyata tas plastik yang kemungkinan dibuang sembarang oleh manusia di perairan. Akibatnya, banyak dari jenis penyu ini yang meninggal lantaran menelan tas plastik tersebut.</span></div><div style="color: black; text-align: justify;"></div></td></tr>
</tbody></table></div><div style="margin: 20px;"><table border="0" cellpadding="6" cellspacing="0" style="color: black;"><tbody>
<tr> <td class="alt2" style="border: 1px inset;"><div style="text-align: left;"><div align="center" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>3. Komodo</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyDAZcNgnCAcHmY_QM9de2QnPPg1w3-3cMdyNBkpHWsioq6OIr8HHvSnDXmQQo4odOjsqolu4opi1UA5swKCJ1NjGjW88e1r9HJJor9OhPJVw-v-8KNGk4fRtFNR-W_5_ttHWccbm4KGD_/s1600/3698751_20120418110858.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="224" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyDAZcNgnCAcHmY_QM9de2QnPPg1w3-3cMdyNBkpHWsioq6OIr8HHvSnDXmQQo4odOjsqolu4opi1UA5swKCJ1NjGjW88e1r9HJJor9OhPJVw-v-8KNGk4fRtFNR-W_5_ttHWccbm4KGD_/s320/3698751_20120418110858.jpg" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div></div><span style="font-family: Book Antiqua;"><span style="font-size: x-small;"></span></span><br />
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">Hewan ini dijuluki sebagai the king of lizard. Komodo ini juga disebut sebagai hewan pemburu mematikan yang memiliki panjang hingga 3 meter (10 kaki). Hewan ini biasanya berburu di sore hari, menyergap mangsanya dengan menggunakan cakarnya yang tajam dan kuat.<br />
Memiliki ekor yang kuat dan memiliki racun yang mematikan. Istilah Dragon, tampaknya tepat untuk nama komodo dengan ukuran besar serta tampak seperti monster ganas yang siap menerkam mangsanya. Selain itu, air liur Komodo Dragon ini mengandung bakteri yang bernama virulent strains. Setiap gigitan komodo bisa mengakibatkan infeksi yang fatal. </div></td></tr>
</tbody></table></div><div style="margin: 20px;"><table border="0" cellpadding="6" cellspacing="0" style="color: black;"><tbody>
<tr> <td class="alt2" style="border: 1px inset;"><div style="text-align: left;"><div align="center" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>4. Reticulated Phyton </b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil604zkvRx_IVwEzIKLwCEIUEFEJlgi3NHefEzmwoaA9edY9CX9MokLRh0Wop5jiucAwCoKckzUh1_AmRB4hnMijpYLArRLbuZ21qSYitR-QaCUcIRtQ2wt3vQ3Rn85ENiRnlKKHBQVTa3/s1600/3698751_20120418105932.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="224" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil604zkvRx_IVwEzIKLwCEIUEFEJlgi3NHefEzmwoaA9edY9CX9MokLRh0Wop5jiucAwCoKckzUh1_AmRB4hnMijpYLArRLbuZ21qSYitR-QaCUcIRtQ2wt3vQ3Rn85ENiRnlKKHBQVTa3/s320/3698751_20120418105932.jpg" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div></div><span style="font-family: Book Antiqua;"><span style="font-size: x-small;"></span></span><br />
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">Jenis ular python besar ini adalah hewan melata yang mampu berenang dengan lincah di perairan. Bahkan, kabarnya ular python ini mampu menempuh perjalanan laut dari kepulauan Indo - Australia. Reticulated Python merupakan hewan aggressive constrictors yang melemaskan mangsanya dengan melilit tubuh, kemudian menelannya secara utuh. Hewan ini tercatat memiliki panjang 6,95 meter (22,8 kaki), menjadikannya sedikit lebih panjang dari buaya air asin.</div></td></tr>
</tbody></table></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">sumber : http://techno.okezone.com/</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17315734313667402969noreply@blogger.com0